**Chapter 2: Pre-Reunion Dinner and a Mysterious Invitation**
Malam sebelum reuni besar dan acara game show yang telah diatur oleh Hadi, Galih merasa campuran antara gugup dan semangat. Setelah mengenang kembali kenangan-kenangan indah bersama teman-teman lamanya, dia bergegas bersiap untuk makan malam reuni yang akan datang. Dia mengenakan pakaian terbaiknya dan merapikan rambutnya dengan hati-hati.
Di sampingnya, Feni, istri Galih, dengan penuh kegembiraan membantu Galih memilih dasi yang cocok. "Kamu terlihat tampan sekali, sayang," ujarnya dengan tersenyum. "Aku merasa sangat beruntung bisa menjadi bagian dari acara ini."
Galih tersenyum lebar. "Aku juga merasa sama, Feni. Aku tidak sabar untuk bertemu dengan teman-teman lama dan melihat apa yang Hadi telah siapkan untuk acara ini."
Sementara itu, di rumah Hadi, suasana juga sedang penuh kegembiraan. Anisah, istri Hadi, dengan lembut membantu Hadi merapikan kerah kemejanya. "Semuanya pasti akan berjalan dengan baik, sayang. Kamu telah bekerja sangat keras untuk ini."
Hadi tersenyum padanya. "Terima kasih, Anisah. Aku sangat bersemangat untuk melihat reaksi teman-teman saat mereka mengetahui detail acara ini."
Ketika malam semakin gelap, para pasangan mulai berkumpul di lokasi yang telah ditentukan untuk makan malam reuni. Terlihat wajah-wajah akrab yang telah lama tidak mereka lihat, dan tawa serta pelukan hangat segera memenuhi ruangan. Galih melihat Iqbal dengan istrinya, Ulfah, yang berdiri berdampingan dengan Ilham dan Nuri. Tatang dan Devi juga bergabung dengan Prima dan Fini, serta Hadi dan Anisah.
Hadi mengumpulkan semua mata yang berbinar-binar dengan antusiasme. "Teman-teman, aku sangat senang kita bisa berkumpul lagi setelah begitu lama. Acara ini akan menjadi cara sempurna untuk merayakan persahabatan kita!"
Saat makan malam dimulai, suasana semakin akrab. Cerita-cerita lucu tentang masa kuliah terungkap, dan tawa terdengar riuh di seluruh meja. Namun, kegembiraan semuanya tiba-tiba terputus oleh panggilan mendadak dari Hadi.
"Halo semuanya," kata Hadi serius. "Aku punya pengumuman penting. Seperti yang kalian tahu, reuni ini juga menjadi awal dari acara game show 'Tantangan Reuni Paling Utama' yang aku atur. Namun, ada satu hal lagi yang perlu kalian ketahui."
Mata-mata para peserta berkumpul, penuh dengan rasa ingin tahu. "Ada satu aspek dari acara ini yang aku simpan sebagai kejutan," lanjut Hadi. "Aku telah mengundang seorang tamu misterius untuk bergabung dengan kita di makan malam ini."
Sebelum orang lain sempat bertanya, pintu ruangan terbuka perlahan-lahan. Muncullah seorang pria dengan sorot mata tajam dan pakaian formal. "Teman-teman," kata Hadi dengan penuh teka-teki, "izinkan aku memperkenalkan Pak Pentol, pembawa acara acara game show kita!"
Semua mata terbelalak dan kejutan terpancar di wajah-wajah mereka. Pak Pentol sendiri tersenyum misterius. "Selamat malam, teman-teman. Saya sangat bersemangat untuk menjadi bagian dari reuni ini dan melihat bagaimana kalian akan menghadapi tantangan-tantangan di acara game show besok."
Namun, sebelum mereka bisa menyerap informasi ini, Hadi menambahkan dengan serius, "Namun, ada satu hal yang belum aku beritahu kalian. Malam ini, kalian semua akan menerima undangan pribadi yang berisi petunjuk mengenai sebuah tugas misterius yang harus kalian selesaikan bersama sebagai tim. Ini adalah ujian pertama kalian sebagai tim untuk acara besok."
Dengan kata-kata tersebut, suasana makan malam berubah menjadi penuh misteri dan semangat baru. Saat para peserta menerima undangan misterius mereka, wajah-wajah mereka dipenuhi dengan campuran kegembiraan dan kegelisahan. Apa yang sebenarnya menunggu mereka? Dan bagaimana mereka akan menghadapinya sebagai tim?
**Bersambung...**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar